Minggu, 06 Agustus 2017

WORKSHOP PERCUTANEUS CORONARY INTERVENTION (PCI)



WORKSHOP PCI DR.HISAYUKI OKADA DARI SEIREI HAMAMATSU GENERAL HOSPITAL SENIOR, JAPAN

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka berbagai prosedur pendukung yang canggih dilakukan untuk meningkatan performa angioplasti maupun stenting koroner, salah satunya berupa prosedur aterektomi koroner (pengikisan sumbatan plak aterosklerosis) yang antara lain menggunakan high-speed mechanical rotational atherectomy atau yang popular dikenal sebagai rotablator. Tim Catheherisasi RSMH Palembang, mengadakan workshop Percutaneus Coronary Intervention (PCI) Dr.Hisayuki Okada MD dari Seirei Hamamatsu General Hospital Senior Japan, selama 2 hari kedepan (7/8 Agt 2017) untuk melakukan tindakan  terhadap 8 orang pasien dengan indikasi pemakaian alat rotablator. Rotablator adalah salah satu jenis alat yang bekerja sebagai aterektomi, yaitu prosedur untuk melebarkan lumen pembuluh koroner dengan cara mengikis atau membuang plak aterosklerosis yang menyumbat. Rotablator, yang kerjanya menyerupai alat bor. Tentunya tidak semua jenis stenosis dibuka dengan membutuhkan rotablator. Rotablator kegunaannya sangat besar untuk membuka stenosis dengan kalsifikasi berat (sumbatan yang keras), dimana stenosis demikian tidak dapat dibuka dengan menggunakan metode inflasi balon seperti pada umumnya. PCI workshop ini adalah dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi guna pengembangan pendidikan dan pelatihan.  Adanya kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian serta membangun networking dengan para ahli intervensi dari Jepang yang sudah berpengalaman dalam kasus kasus kompleks. Tindakan Intervensi Non-Bedah (Percutaneous Coronary Intervention / PCI) yang akan dilakukan di RSMH Palembang pada kasus-kasus kalsifikasi pada arteri koroner. Sebelum melakukan tindakan medis, pasien-pasien akan dimintakan persetujuan mengenai dilakukan tindakan ini, dan pasien berhak menolak dilakukan tindakan medis tersebut kapan saja dan tidak ada dispensasi terhadap penolakan tersebut.
Kasus penyakit jantung koroner saat ini jumlahnya semakin meningkat di Indonesia, juga termasuk di Bandung dan wilayah Jawa Barat. Penyakit ini juga sudah semakin sering ditemukan pada pasien dengan usia lebih muda yaitu pada usia 30an. Faktor risiko-nya antara lain berupa riwayat dalam keluarga, usia lanjut, merokok, hipertensi, kencing manis, kegemukan, dan gangguan profil kolesterol darah Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya stenosis atau sumbatan plak kolesterol (aterosklerosis)  yang menyebabkan suplai darah dan oksigen ke otot jantung berkurang sehingga menyebabkan gangguan fungsi maupun kerusakan otot jantung tersebut. Sumbatan tersebut bisa terjadi secara gradual dan menahun, atau bisa juga pada sebagian kasus terjadinya mendadak yang disertai juga dengan sumbatan oleh bekuan darah pada pembuluh koroner, suatu kejadian serius yang dikenal sebagai serangan jantung. Terapi yang tidak adekwat dapat berdampak fatal yaitu berakhir dengan kematian, atau menempatkan pasien ke risiko terjadinya gagal jantung, atau paling tidak akan mengganggu kualitas hidup pasien dikarenakan keluhan nyeri dada angina yang mereka alami berulang.
Dengan berbagai kecanggihan dan manfaat dari rotablator yang sudah sering dipakai di berbagai center di banyak negara maju, direncanakan RSMH akan memiliki  alat ini, sehingga  diharapkan akan semakin meningkatkan performa laboratorium kateterisasi RSMH Palembang , terutama dalam menangani kasus-kasus sulit, yang pada akhirnya tentunya memberikan manfaat besar bagi pasien-pasien penyakit jantung koroner di Palembang , khususnya, dan di Sumatera Selatan , pada umumnya. Gudluck tim Cath lab RSMH Palembang..!
#yerihumas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar