Kamis, 29 Juni 2017

RSMH Palembang Sedikitnya 17 Kelahiran di Hari Lebaran



RSMH Palembang
Sedikitnya 17 Kelahiran di Hari Lebaran
PALEMBANG – Suasana Rumah Sakit Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang di Hari Raya Idulfitri 1438 H, terlihat sepi. Pelayanan di rumah sakit (RS) tipe A rujukan nasional itu tak terlalu ramai seperti hari-hari biasa. Aktivitas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berjalan seperti biasa.
“Lebaran tahun ini kasus kecelakaan jarang (sedikit, red). Yang banyak, diare dan demam,” ujar Kepala IGD RSMH Palembang, dr Ismail Bastoni SpOT. Selama Lebaran pihaknya tidak melakukan penambahan tim medis. Hanya memberlakukan petugas piket selama cuti Lebaran, sehingga pelayanan di IGD tetap berlangsung.
Di Paviliun Enim, rona kebahagiaan terpancar dari pasangan Indah Permata Sari dan Dedi. Mereka dikaruniai bayi perempuan yang lahir dengan bobot 4 kilogram (kg) melalui persalinan normal. Indah mengaku sejak subuh saat orang bersiap melaksanakan salat Idulfitri, perutnya sudah terasa mulas. Dirinya lalu dibawa ke RSMH Palembang karena tensi darahnya tinggi.

Namun, dirinya tetap bersyukur masih bisa melalui persalinan normal. Bayinya, kata dia, diberi nama Fitri Ramadhani. Artinya suci di hari Idulfitri, pasca-Ramadan. “Alhamdulillah bisa melahirkan anak pas di Lebaran, meskipun tidak bisa bersama keluarga. Kelahiran Fitri juga spesial,” tuturnya.
Rasa bahagia, juga dialami pasangan Wiwin Setiyani dan Ibrahim. Mereka dikaruniai putra pertama, juga tepat di Hari Raya Idulfitri. Bayi dengan berat 3,9 kilogram ini lahir melalui proses persalinan cesar. Sejak Sabtu (24/6), pascamagrib, dirinya merasa mules. Keluarga membawanya ke bidan terdekat. Sayangnya, bidan tidak sanggup lantaran bobot bayi terlalu besar. Wiwin dirujuk ke RSUD Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir.
Di sana, dia kembali dirujuk ke RSMH Palembang. “Alasannya di sana tidak ada dokter karena penanganan Wiwin harus dioperasi,” terang Wiwin, sembari menggendong bayinya. Tiba pukul 24.00 WIB, Wiwin bukaan ketujuh. Tapi dia sudah lemas, tidak ada tenaga. Pukul 02.00 persalinan cesar pun terpaksa dilakukan. “Saya kaget pas tahu anak laki-laki. Padahal dua kali USG katanya perempuan,” tutur warga Dusun 1, Desa Sukamulya, Kecamatan Inderalaya Utara, OI, iu.
Meskipun begitu, pasangan ini sangat bersyukur mendapatkan bayi yang sehat. Ibunda Wiwin, Waritini, mengaku belum memberikan nama cucunya tersebut karena tradisi orang Jawa lima hari setelah lahir baru boleh memberikan nama. “Namanya masih diskusikan dulu,” singkatnya.
Bidan di ruang bersalin RSMH Palembang, Devi Aktarina, menyebut jumlah bayi yang lahir selama Lebaran tercatat 15 bayi. Namun seorang bayi didapati sudah meninggal di dalam perut ibunya. “Enam bayi laki-laki dan sembilan perempuan,” terangnya. Sedangkan di RS Hermina, tercatat dua kelahiran bayi perempuan di hari Lebaran. “Yang cowok tidak ada,” pungkas salah seorang perawat di sana.
 (Liputan Media Sumeks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar