Selasa, 12 Februari 2019

PELATIHAN GENERAL EMERGENCY LIFE SUPPORT ( GELS ) 2019

PELATIHAN GENERAL EMERGENCY LIFE SUPPORT  ( GELS )
 BAGI TENAGA DOKTER DI RUMAH SAKIT
AULA DIKLAT ,13 SD 15 FEBRUARI 2019
ANGKATAN PERTAMA TAHUN 2019


Hari ini Rabu, 13 Februari 2019 berlangsung pembukaan Pelatihan General Emergency Life Support (GELS) Bagi Dokter  berlangsung selama 3 hari kerja 13 sd 15 Februari 2019 di Instalasi Diklat RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang, kerjasama RSMH  Palembang Dengan PERDATIN Cabang Sumsel  di ikuti oleh tenaga dokter dari 6 Provinsi dan 17 Kabupaten Kota  di Sumatera Selatan berjumlah 43 orang peserta berasal dari Surabaya, Jakarta, Cikarang, Jambi, Bangka Belitung dan Palembang serta dokter dari berbagai Kabupaten yang ada di Sumatera Selatan. 
Acara diawali dengan laporan Kepala Instalasi Diklat Drs. Agus Widi Wijaya, MM, mewakili Ketua Perdatin Sum Sel dibuka secara resmi oleh Plh. Ka.Bagian Diklit Dr. Kms Anhar, Sp.OG mewakili direktur Utama  RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang .

Pelatihan GELS ini berlangsung  atas kerjasama Persatuan Dokter Anasthesiologi Indonesia ( PERDATIN ) dengan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Dalam laporannya Ka. Instalasi Diklat menyampaikan kegembiraannya dengan banyaknya tenaga kesehatan dokter yang ikut pelatihan ini, untuk menguji kemampuan peserta. beliau menyampaikan tentang beberapa hal persyaratan pelatihan antara lain disiplin kehadiran selama pelatihan . dimulai pukul 07.30 sd 18.00 Wib. Pelatihan GELS ini merupakan angkatan ke pertama ditahun 2019  dari 104 angkatan yang telah mengikuti pelatihan GELS di Instalasi Diklat RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang selama ini.
Sementara itu Plt. Ka.Bagian Diklit RSMH Palembang Dr. Kms Anhar, Sp.OG mewakili Direktur Utama  RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dalam sambutannya , beliau menyambut baik kehadiran para peserta pelatihan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, yang datang dari jauh untuk belajar General Emergency Life Support (GELS) ilmu Kegawat Daruratan , dan beliau  memberikan motivasi ,wejangan,  agar semua peserta dapat menyerap ilmu dengan baik selama pelatihan.

Beliau juga mengharapkan kerjasama dari seluruh peserta pelatihan dalam hal kedisiplinan, peran aktif, serta kehadirannya, karena kehadiran peserta 100 %  merupakan syarat utama kelulusan Diharapkan diakhir pelatihan peserta .menyadari bahwa profesi dokter bukan saja pilihan tetapi NIAT UTAMA adalah membantu orang yang membutuhkan Pertolongan.


Tujuan pelatihan secara umum

Meningkatkan kualitas peserta pelatihan agar mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan tugas pengelolaan penderita gawat darurat secara profesional dan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun Kasus Gawat  Darurat yang terjadi di era Globalisasi ini, tidak hanya terjadi di Rumah Sakit, namun juga diluar rumah sakit. Ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam bidang kesehatan di dunia, termasuk Indonesia berkembang dengan pesat. Dengan Kondisi yang ada menjadi tantangan di bidang kesehatan untuk mengembangkan segi praktik dibidang kegawat daruratan.

Peserta program pendidikan dokter spesialis sebagai bagian dari SDM rumah sakit yang berperan penting dalam pelayanan pasien, wajib memiliki kemampuan Penanggulangan Gawat Darurat ( PPGD) dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara umum dan kondisi kedaruratan pada khususnya.
Narasumber dan fasilitator pelatihan GELS RSUP Dr. Mohammad Hoesin ini berasal dari tim PPGD ,dan seluruh praktisi profesi  dari departemen dan Staf Medik Fungsional RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Melaporkan Anie Gumay

IP3- Humas RSMH

Minggu, 10 Februari 2019

WORKSHOP KSB DPD, PPNI SE - SUMATERA SELATAN TAHUN 2019

WORKSHOP KSB DPD, PPNI
 SE - SUMATERA SELATAN TAHUN 2019


Bertempat di Grand Inna Daira Hotel Palembang berlangsung Workshop Ketua, Sekretaris dan.Bendahara DPD, PPNI Se - Sumatera Selatan Tahun 2019 dengan.Tema ” PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI PPNI ”

Dibuka dengan Ceremonial resmi pagi tadi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia  ( DPP PPNI ) bapak Harif Fadhilah, S.Kp, SH, M.Kep, didampingi Sekjen DPP PPNI ibu Dr. Mustikasari, S.Kp, MARS, Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Selatan H.Subhan,SKM, M.Kes dan Ketua Panitia Pelaksana Khaerul Syahri,SH, MSi.

Dalam sambutan dan arahannya ketua umum sangat bangga dan memberikan Apresiasi kepada anggota PPNI dan  pengurus DPD,DPW PPNI dengan terlaksananya pertemuan Workshop KSB hari ini. Beliau menyampaikan dalam arahannya bahwa sebagai perawat ditengah masyarakat di Era Mileneal ini hendaklah kita bersikap dengan cara SIAPEK ( S= Silahturahmi, I= Informasi, A= Aspirasi, P= Pembinaan, E= Edukasi ,K= Koordinasi ). Bila SIAPEK dilaksanakan dengan sungguh sungguh, maka tentunya akan meningkatkan kompetensi Profesi perawat dan Profesionalisme Keperawatan, sehingga peran PPNI  ditengah masyarakat akan disegani oleh Profesi lainnya. Dalam perannya perawat ditengah masyarakat tentunya perlu bersama sama untuk meningkatkan Image dan Citra dimasyarakat harus bersatu padu menegakkan kepercayaan masyarakat dengan membangun kekuatan , kekompakan, keharmonisan dibidang keperawatan, sehingga PPNI ditengah masyarakat menjadi Multi Action dan Multi Level.

Setelah acara pembukaan ketua Umum DPP PPNI memberi pengarahan dan Paparan kepada peserta workshop Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB) yang diikuti 53 orang perwakilan DPD PPNI di 17 Kabupaten Kota, Rumah Sakit, Puskesmas, dan Perguruan Tinggi Kesehatan.
Paparan selanjutnya tentang Mekanisme keanggotaan Virtual Account (VA) oleh Bendahara Umum DPP PPNI oleh Bapak Apri Sunadi, M.Kep,Sp.KMB dan pihak BNI. dari paparan dan diskusi yang disampaikan, dapatlah kesimpulan sebagai berikut Untuk semua DPK yang belum punya rekening BNI, diharuskan mengumpulkan data untuk dibuatkan oleh BNI Pusat, sedangkan biaya Administrasi , tertuang dalam PKS BNI dan PPNI.

Sedangkan materi terakhir tentang PKB online disampaikan oleh bapak Rohman Azzam Ka.Bidang Infokom DPP PPNI dengan kesimpulan antara lain Semua anggota dapat menggunakan PKB Online dengan ketentuan membayar Iuran PPNI pertahunnya, karena bila DPD belum membayar Iuran PPNI pertahun maka PKB Online tidak bisa dibuka.
Setelah materi PKB Online acara workshop diakhiri dengan ceremonial penutupan, diawali dengan sambutan dan laporan hasil workshop hari ini oleh Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Selatan bapak  H.Subhan,SKM, MSi, beliau sangat antusias dan apresiasi setinggi tingginya dengan terlaksananya Workshop Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) bagi pengurus DPD 17 Kabupaten Kota sehingga penyelenggaraan WS KSB berjalan lancar dan sukses, beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi, dukungan, kekompakan dari seluruh peserta Workshop KSB.
Acara ditutup secara resmi oleh ketua umum DPP PPNI bapak Harif Fadhilah,SKp, SH, M.Kep dengan suasana akrab dan penuh kegembiraan.

Demikian melaporkan dari lapangan di  Grand Inna Daira Hotel Palembang
Anie Gumay ( Humas/ Dokumentasi )

KAMPANYE PENYAKIT KANKER KEPADA MASYARAKAT AWAM




Rangkaian kegiatan peringatan hari Kanker sedunia di RSMH Palembang ditandai dengan kegiatan yang diadakan oleh Departemen PAtologi Anatomi dan Departemen Anak yaitu kegiatan pembagian leaflet, konsultasi gratis penyakit kanker dan jalan sehat dengan membawa spanduk. Kegiatan ini dipusatkan di taman kota Kambang Iwak pada minggu (10/02) kawasan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Palembang di hari minggu pagi untuk berolahraga , senam maupun sarapan pagi.
Menurut dr.Sully Auline,Sp.PA, salah satu dokter PA yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan bahwa sasaran kampanye peduli kanker ini adalah masyarakat awam, dengan tujuan untuk mensosialisasikan tentang penyakit kanker itu sendiri, diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit mematikan ini dapat bertambah sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit kanker.

PELATIHAN TIM ASESOR INTERNAL RSMH UNTUK PERSIAPAN PENILAIAN AKREDITASI SNARS DAN JCI




Untuk meningkatkan pemahaman SDM  mengenai standar-standar Akreditasi SNARS edisi I dan JCI edisi ke-6 maka dibentuk Tim Asesor Internal sebagai motor penggerak dalam pemenuhan standar , tim ini nantinya yang akan melakukan monitor dan evaluasi serta telusur lapangan dalam proses penilaian akreditasi. Sebanyak 55 orang tim Asesor Internal telah dibentuk dan ditetapkan untuk mengikuti pelatihan selama 3 hari kedepan , dibuka oleh Direktur Umum, SDM dan Pendidikan dr.Msy.Rita Dewi ,SP.A (K),MARS (11/02) di Aula Instalasi Diklat RSMH Palembang.
Menurut dr.Rita dalam kata sambutannya mengatakan bahwa kunci keberhasilan dari Akreditasi adalah mendispilinkan diri , Standar Nasional Akreditasi RS Edisi 1 merupakan standar akreditasi baru yang bersifat nasional dan diberlakukan secara nasional di Indonesia maka sudah seharusnya RSMH sebagai RS role model di pulau Sumatera untuk mengikuti aturan tersebut, ditahun ini pula RSMH kembali akan menghadapi penilaian ulang akreditasi internasional JCI, misi JCI sendiri adalah meningkatkan kualitas dan keselamatan layanan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Dengan mengikuti pelatihan ini,  Tim Asesor Internal  diharapkan mampu untuk bekerjasama dengan stakeholder, mengevaluasi organisasi serta memberikan inovasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan  didapatkan asesor yang benar-benar ahli dan berkompten terhadap standar-standar akreditasi baik SNARS maupun JCI.
 

Kamis, 07 Februari 2019

Workshop SDKI, SIKI DAN SLKI PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

WORKSHOP NASIONAL SDKI, SIKI DAN SLKI PPNI 
DALAM RANGKA HUT PPNI KE 45 TAHUN 2019 
Bertempat ditempat Inna Daira Hotel Palembang dilaksanakan Workshop Nasional STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI) STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI) dan STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI) bagi perawat, yang diikuti perawat dari 17 Kabupaten Kota, kota Palembang khususnya dan Sumatera Selatan umumnya, peserta berjumlah 53 orang terdiri dari  utusan Rumah Sakit, Pus Kes Mas dan Perguruan Tinggi Kesehatan Se Sumatera Selatan. Workshop dibuka oleh Sekretaris Jenderal Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) ibu Dr. Mustikasari, S.Kep, MARS didampingi Sekretaris DPW PPNI Provinsi Sumatera Selatan bapak M.Yamin,SKM, M.Kes dan Ketua Panitia HUT PPNI ke - 45 Tahun 2019 bapak Khaerul Syahri,SH, MSi. 
 Bertempat ditempat Inna Daira Hotel Palembang dilaksanakan Workshop Nasional STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI) STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI) dan STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI) bagi perawat, yang diikuti perawat dari 17 Kabupaten Kota, kota Palembang khususnya dan Sumatera Selatan umumnya, peserta berjumlah 53 orang terdiri dari  utusan Rumah Sakit, Pus Kes Mas dan Perguruan Tinggi Kesehatan Se Sumatera Selatan. Workshop dibuka oleh Sekretaris Jenderal Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) ibu Dr. Mustikasari, S.Kep, MARS didampingi Sekretaris DPW PPNI Provinsi Sumatera Selatan bapak M.Yamin,SKM, M.Kes dan Ketua Panitia HUT PPNI ke - 45 Tahun 2019 bapak Khaerul Syahri,SH, MSi.  Dalam sambutannya Sekjen DPP PPNI menyambut baik respon perawat dalam  meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan image keperawatan untuk meningkatkan  peran organisasi profesi PPNI serta meningkatkan derajat kesehatan , keluarga, masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan  organisasi terhadap anggota.

PPNI telah menaungi perawat Indonesia di 34 Provinsi termasuk Institusi pendidikan tinggi Keperawatan dan merepresentasikan lebih dari 1.000.000 perawat  Indonesia. 
Sebagai wujut apresiasi PPNI kepada anggota dan masyarakat, PPNI melaksanakan kegiatan memperingati  Hari Ulang Tahun PPNI ke 45 tahun 2019 dikota Palembang yang melibatkan semua unsur yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kota Palembang,Para Direktur Rumah Sakit , Para Ketua Direktur / Pendidikan Tinggi Keperawatan, pihak swasta, organisasi dan mahasiswa.

Sedangkan manfaat dilaksanakannya workshop yaitu :
1. Meningkatkan dan memaksimalkan peran organisasi PPNI mewujutkan pembangunan  manusia Indonesia bidang kesehatan
2. Meningkatkan peran PPNI dalam kegiatan  kemasyarakatan sehingga PPNI dapat dikenal oleh pemerintah, dan disayang masyarakat.
3. Meningkatkan Solidaritas pengurus  PPNI dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya.
4. Memudahkan pengurus PPNI dalam menjalankan manajemen Organisasi
5. Menjadi pembekalan bagi pengurus Ketua, Sekretaris dan Bendahara dalam melaksanakan tugas sebagai pengurus PPNI. 
Kegiatan workshop Nasional SDKI,SIKI dan SLKI hari ini adalah awal dari rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai jadwal dan waktu yang telah ditentukan antara lain  workshop SKB dilaksanakan  tanggal 10 Februari 2019, Seminar Keperawatan yang dilaksanakan ditempat yang berbeda di The Zuri hotel Palembang,  Simulasi BHD 1 sd 15 Maret di SLTA yang telah ditunjuk,  bakti sosial kepanti,  sampai pada acara puncak HUT PPNI ke 45 tanggal 17 Maret 2019 nanti . Semoga semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.

Anie Gumay ( Humas / Dokumentasi/Acara  )



















































































































































































KANKER PAYUDARA



Pada Peringatan hari Kanker Sedunia, RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang bekerjasama dengan Stasiun TVRI Palembang mengadakan Talkshow Kesehatan pada tanggal 05 Februari 2019, dengan narasumber Dr. Nur Qodir, Sp.B(K).Onk mengangkat tema “Kanker Payudara”

Pada acara tersebut, dr. Nur Qodir menjelaskan bahwa Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Kondisi sel kelenjar payudara mengalami mutasi dimana sel kehilangan pengendalian dan mekanisme normal pertumbuhan sehingga mengalami pertumbuhan yang abnormal, cepat, dan tidak terkendali, baik pertumbuhannya berlangsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau bermetastasis ke berbagai organ, seperti paru-paru, tulang, dan hati. Sel kanker kehilangan kemampuan apoptosis yang menyebabkan sel terus tumbuh dan bersifat invasif sehingga sel normal tubuh dapat terdesak dan rusak.

Hampir semua jenis kanker memiliki penyebab spesifik, tetapi pada kasus kanker payudara belum ada penyebab yang pasti. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kanker payudara. Faktor genetik, lingkungan, dan hormonal kemungkinan turut berperan dalam kanker payudara. Wanita yang rentan terhadap faktor-faktor tersebut bisa jadi memiliki risiko yang tinggi


Faktor Risiko Kanker Payudara
Faktor-faktor risiko yang dapat memengaruhi kejadian kanker payudara antara lain:
1.     Usia
Risiko kanker payudara tergantung dari bertambahnya usia.  Pada usia 30-39 tahun, insiden kanker payudara mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,04% per tahun dan pada usia diatas 80 tahun, terdapat peningkatan drastis melebihi 10%.

2.    Genetik dan Familial
Mutasi yang paling banyak terjadi pada kanker payudara adalah pada gen BRCA1 dan BRCA2.Wanita yang memiliki mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 mempunyai peluang untuk berkembang menjadi kanker payudara dan kanker ovarium selama hidupnya.
Wanita dengan riwayat keluarga tingkat pertama (ibu dan saudara kandung) yang menderita kanker payudara mempunyai risiko 4-6 kali dibanding wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara. Usia saat terkena juga memengaruhi faktor risiko, pasien dengan ibu didiagnosis kanker payudara saat usia kurang dari 60 tahun meningkatkan risiko 2 kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama premenopause menderita kanker payudara bilateral mempunyai risiko 9 kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama postmenopause menderita kanker payudara bilateral mempunyai risiko 4-5,4 kali.

3.    Reproduksi dan Hormonal
Dilihat dari aspek hormonal, kejadian kanker payudara tidak terlepas dari pengaruh paparan hormon estrogen terhadap sel-sel payudara.
a.    Paritas
Tingginya paritas berkaitan dengan penurunan risiko terjadinya kanker payudara.Dengan terjadinya kehamilan beberapa kali, akan memberikan payudara selang waktu terhadap paparan estrogen yang dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara.Risiko terjadinya kanker payudara akan meningkat sebesar 22% pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia setelah 35 tahun
Wanita yang melahirkan anak pertama sebelum usia 20 tahun memiliki risiko kejadian kanker payudara yang menurun sebesar 50%.
b.    Tidak menyusui
Adanya efek yang bersifat protektif dari menyusui terhadap kanker payudara. Semakin lama waktu menyusui maka semakin besar pula efek proteksi. Penurunan risiko terjadinya kanker payudara akibat menyusui sebesar 4,3-4,5% untuk setiap 12 bulan menyusui.
c.    Menarche dini dan menopause terlambat
Menarche yang dimulai kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 1,7-3,4 kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche pada usia lebih dari 12 tahun .
Wanita yang mengalami menopause terlambat yaitu di atas usia 55 tahun memiliki risiko 1,5 kali lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang menopause sebelum usia 55 tahun.
d.    Pemakaian hormon
Pemakaian kontrasepsi oral dan hormone replacement therapy/menopausal hormone therapy dalam waktu lebih dari 8 sampai 10 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Kontrasepsi oral dan hormone replacement therapy mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mengatur regulasi seksual bulanan.

4.    Gaya hidup
Obesitas mempengaruhi kejadian kanker payudara pada wanita postmenopause. Risiko ini disebabkan karena pada postmenopause, produksi hormon estrogen di ovarium terhenti dan digantikan di jaringan adiposa sehingga dengan terjadinya obesitas akan meningkatkan produksi estrogen yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara

5.    Radiasi pengion pada saat pertumbuhan payudara
Penelitian yang dilakukan oleh Mcgregor dkk. tahun 1977 yang meneliti wanita yang terpapar bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia II, menunjukkan bahwa wanita usia 10 sampai 19 tahun memiliki risiko absolut tertinggi kanker payudara sebesar 4 kali, dan wanita usia 35 sampai 49 tahun risiko sebesar 0,9 kali.

6.    Riwayat kelainan payudara
Wanita yang sebelumnya telah mengidap kanker pada salah satu payudaranya berisiko 5    kali lebih tinggi menderita kanker payudara pada sisi kontralateralnya.

Penegakan Diagnosis dengan 3 cara yaitu :

1.Pemeriksaan Klinis
1.1 Anamnesis
Keluhan utama penderita yang dapat ditanyakan pada penderita dapat berupa apakah ditemukan benjolan padat, rasa nyeri, seberapa cepat kecepatan tumor tumbuh, ditemukannya nipple discharge (Keluar cairan dari Puting), retraksi papilla mammae, krusta atau eksim yang tidak sembuh pada areola atau papilla mammae, terdapat kelainan kulit berupaskin dimpling (lesung kulit), ulceration (koreng), venous ectasia, peau d’orange(gambaran kulit jeruk), satelitte nodules, dan adanya benjolan di aksila atau leher/ supraklavikula.
Ditanyakan yaitu keluhan di tempat lain yang berhubungan dengan metastasis yaitu nyeri tulang yang terus menerus dan semakin berat, rasa sakit dan penuh di ulu hati, batuk kronis dan sesak napas, sakit kepala hebat, muntah, dan gangguan sensorium.
Ditanyakan juga pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor, kawin atau tidak, jumlah anak, menyusui atau tidak, riwayat penyakit kanker dalam keluarga, obat-obatan yang pernah dipakai terutama yang bersifat hormonal, apakah pernah operasi payudara dan obstetriginekologi

2. Pemeriksaan Fisik
   I.        Status generalis dihubungkan dengan performance status: Karnofsky score, WHO/ECOG    score
    II.        Status lokalis
a.    Pemeriksaan payudara kanan dan kiri (ipsilateral dan kontralateral)
b.    Massa tumor : Lokasi (kuadran), ukuran (diameter terpanjang), Konsistensi, permukaan tumor, bentuk dan batas tumor, jumlah tumor (yang palpable), Fiksasi tumor pada kulit, musculus pektoralis, dinding dada.
c.    Perubahan kulitKemerahan, edematous, dimpling, ulcus, satellite nodulesgambaran kulit jeruk peau d’orange.
d.    Papilla mamae : Retraksi, Erosi, Krusta, Eksim, Discharge.
e.    KGB regional (Axilla, infra & Supra clavicular) : palpable, ukuran, konsistensi, konglomerasi, fiksasi satu dengan yang lain atau dengan jaringan sekitar. Pemeriksaan organ yang menjadi tempat dan dicurigai terjadi metastasis, tergantung lokasi organ (paru, hati, tulang, otak)

3. Pemeriksaan Radio Diagnostik
1. Diharuskan (recommended)
§ USG sebagai metode untuk membedakan massa kistik dengan solid dan sebagai pedoman untuk melakukan biopsi. Mamografi memegang peranan mayor dalam deteksi dini kanker payudara, sekitar 75% kanker terdeteksi paling tidak 1 tahun sebelum ada gejala atau tanda. Akurasi mamografi untuk memprediksi suatu keganasan adalah 70-80%. Namun kurang akurat pada pasien usia muda (kurang dari 30 tahun)
§ Foto toraks dan USG abdomen dilakukan untuk melihat metastasis ke paru, pleura, mediastinum, dan organ visceral terutama hepar.
2.  Opsional (atas indikasi)
§  Bone scanningBone survey bila CT-Scan, MRI (untuk mengevaluasi volume tumor)

4. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB)
Merupakan proses diagnosis awal, untuk mengevaluasi massa di payudara. Pemeriksaan ini sangat berguna terutama untuk evaluasi lesi kistik. Dilakukan pada lesi tumor yang secara klinis dan radiologis dicurigai ganas. Di Indonesia, akurasi FNAB sudah semakin baik (>90%) sehingga dapat direkomendasikan penggunaan FNAB.

5. Pemeriksaan Histopatologi (Gold Standard Diagnostic)
    Stereotactic biopsy dengan bantuan USG atau mammogram pada lesi nonpalpabel,Core Needle Biopsy (micro specimen),Vacuum Assisted Biopsy (mammotome), Biopsi insisional untuk tumor operable dengan diameter > 3 cm sebelum operasi definitif atau inoperabel untuk diagnosis faktor prediktor dan prognostic, Biopsi eksisionalspesimen mastektomi disertai pemeriksaan KGB regional, Pemeriksaan imunohistokimia (IHC) terhadap ER, PR, Her-2/Neu (recommended), Cathepsin-D, VEGF, BCL-2, P53, dan sebagainya.

Diakhir Talkshow, Dr.Qodir mengatakan untuk pencegahan kanker payudara dengan menjauhi faktor resiko yaitu tidak memakai kontrasepsi hormonal, perubahan gaya hidup (kurangi berat badan), Hindari stress dan menghindari makanan yang tidak sehat.

Referensi:
1.       Dall, G. dkk.2016. Mamary Stem Cells and Parity-Induced Breast Cancer Protection-New Insights.Journalof Steroid Biochemistry & Molecular Biology. 2015. Hal. 1-7, (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960076016300292, Diakses 4 Juli 2016)
2.       Hassiotou, F dan Geddes, D. 2013. Anatomy of the Human Mammary Gland: Current Status of Knowledge. Clinical Anatomy. 00/2012,(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ca.22165/abstract userIsAuthenticated=false&deniedAccessCustomisedMessage=, Diakses 10 Juli 2016)
3.   Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: “Situasi Penyakit Kanker”. Jakarta, hal. 4-5
4.        Kobayashi, S. dkk. 2012. Reproductive History and Breast Cancer Risk. Review Article. 19: 302-308, (http://link.springer.com/article/10.1007/s12282-012-0384-8, Diakses 30 Juni 2016)
5.        Kurnia, A. 2014.Mengembalikan Keremajaan Payudara pada Tumor Jinak dan Ganas.Divisi Bedah Onkologi/ HNBSCT FKUI/ RSCM, Jakarta, Indonesia, hal. 309-318
6.        Manuaba, I. B. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid PERABOI 2010. Sagung Seto, Jakarta, Indonesia, hal. 17-47
7.        Suyatno dan E. T. Pasaribu.2010. Bedah Onkologi Diagnosis dan Terapi.Sagung Seto, Jakarta, Indonesia, hal. 35-47
8.        Torre, L. A. dkk. 2015. Global Cancer Statistic, 2012. CA: A Cancer Journal for Clinicians. 00/2015, (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.3322/caac.21262/full, Diakses 29 Juni 2016)
9.        Tung, N dkk. 2014. Frequency of Mutations in Individuals with Breast Cancer Referred for BRCA1 and BRCA2 Testing Using Next-Generation Sequencing with a 25-Gene Panel. Original Article.00/2014, (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cncr.29010/full, Diakses 30 Juni 2016)

10.     Wang, X. dkk.2015. Aromatase Overexpression in Dysfunctional Adipose Tissue Links Obesity to Postmenopausal Breast Cancer.Journal of Steroid Biochemistry & Molecular Biology.Hal. 1-33, (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960076015300182, Diakses 3 Juli 2016)

Salam
IP3Humas(Noya PKRS)




ENTRY MEETING PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN RSMH TAHUN 2018




Palembang – 7 Februari 2019 Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) bersama dengan Kementerian Kesehatan melakukan entry meeting atas laporan keuangan RSMH Palembang bersama 7 satker vertikal di Palembang yaitu BTKL, BBLK, Poltekkes, Dinkes Prov, KKP, LKTM dan Rumah Sakit Rivai Abdullah di ruang  Aula Utama RSMH Palembang. Acara dihadiri oleh Direktur Utama RSMH dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dan Direktur Keuangan dr.Welly Refnealdi,M.Kes, PhD,  Ketua Sub Tim BPK Yahya Hutagaol , pimpinan dan perwakilan dari 7 satker wilayah Palembang serta stake holder terkait.
Dalam sambutannya BPK menyampaikan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Kesehatan dalam hal ini masing-masing satuan kerja dan pihak BPK sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Direktur Keuangan RSMH menyampaikan kepada seluruh peserta rapat akan pentingnya untuk selalu bersikap transparan dan akuntabel dalam membuat pertanggung jawaban seperti halnya dalam penyusunan Laporan Keuangan, Jangan ada yang di tutup tutupi, semua harus full disclosure dalam penyajian laporan, terkait dengan tindak – lanjut temuan tahun 2018 menyampaikan untuk selalu di monitor dengan baik perkembangannya.
Untuk menunjang kelancaran pemeriksaan, masing-masing satker menyiapkan dokumen-dokumen terkait selain itu juga disampaikan pemaparan singkat kepada tim pemeriksa terkait proses bisnis dalam agenda entry meeting.