Minggu, 05 Juni 2016

HUMAS RSMH PALEMBANG KUNJUNGOI PASIEN CANGKOK GINJAL PASCA OPERASI



Kini jadi Motivator Pasien

PALEMBANG – Pasien pertama operasi cangkok ginjal RS - MH, Rizkyana, 30 sekarang se - ring memotivasi banyak pa sien gagal ginjal lainnya. Setelah dinyatakan sehat, kemarin dia diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

 

Meski demikian, anak per - tama dari empat saudara ini mengaku masih harus menjaga ke sehatan ginjal barunya. Riz - kyana harus meminum lima jenis obat sepanjang hidupnya. Proses pemulangan pasien operasi cangkok ginjal inipun dihantarkan langsung oleh perwakilan pihak RSMH Palembang. 

 

Sehari sebelumnya, dokter RSMH juga memastikan ko n - disi kesehatan pasien cang kok ginjal perdana itu dinyatakan setelah menjalani operasi pada Desember tahun lalu. Dikatakan Kepala Instalansi Pelanggan, Promosi Kesehatan dan Humas, Hidayah proses pe - rawatan intensif yang dila ku - kan pihak rumah sakit paska operasi dinyatakan telah selesai.

Pasien cangkok ginjal per - tama sudah diperkenankan pu - lang dan bisa beraktivitas normal. Hanya saja, pasien masih harus mengecek kesehatan setiap setiap bulan terutama organ ginjal barunya. “Prosedur perawatan intensif nya, selama tiga bulan. Pasien Rizkiyana harus menjalankan rawat jalan (kontrol), dengan kewajiban meminum obat.

 

Selama ini, pasien ditampung di rumah dinas RSMH akibat kon - disi rumah yang jauh. Setelah dipulangkan, masih harus dilakukan pengobatan rutin juga,”ujar dia kemarin. Proses pengantaran yang juga disambut oleh keluarga, tetangga dan wakil pemerintah kelurahan, nampak Rizkyana terlihat segar. Dengan masih menggunakan masker di ba - gian mulut dan hidung, ia me - mastikan kondisinya sudah sa - ngat sehat setelah operasi. 

 

Ia mengatakan terdapat per - bedaan yang mencolok saat ha - rus menjalankan aktivitas cuci darah sebagai pengobatan aki - bat gagal ginjal dengan waktu setelah operasi. Pengobatan cuci darah (hemoliadisis) yang dialaminya sejak tahun sering mengakibatkan kepalanya pu - sing, mual setiap waktu apalagi saat setelah menjalani aktivitas cuci darah. 

 

“Setelah operasi, terasa ba - dan lebih ringan, tanpa mual, namun memang harus beradap tasi dengan obat yang harus dikonsumsi. Namun, setelah operasi, tidak perlu lagi harus cuci darah, tidak tergantung pada pengobatan dengan meng gunakan mesin tersebut. Sekarang sudah lebih tenang, dan harus jaga pola makan,”ungkapnya.

 

Sejak dioperasi, dia mengaku banyak pasien cuci darah yang sebelumnya sering ber barengan melaksanakan pengobatan tersebut bertanya mengenai operasi cangkok ginjal. Karena itu, saat masih men jalani pengobatan intensif dan berada di rumah dinas RSMH, juga mendapatkan kunjungan dari pasien dengan gejala cuci darah.

 

“Ada beberapa yang datang, tanya-tanya ini itu, soal cangkok ginjal. Pertanyaannya apa perbedaannya, bagaimana kon - disi kesehatan setelah cangkok ginjal. Karena, mereka ingin tahu dari pasien seperti saya langsung. Saya kasih motivasi saja, jika operasi cangkok ginjal memang mengurangi hemoliadisis,” terang ia.

 

Dengan selalu ditemani sang ibu, dia berharap dengan organ ginjal barunya akan lebih bisa beraktivitas seperti sebelum sakit. Anak pertama dari empat saudara ini juga berharap bisa bekerja di RSMH sebagai ucapan terima kasih dan lebih mendekatkan konsultasi me - ngenai hidup sehat. “Sekarang sudah mikirnya bagaimana bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua lagi. Inginnya kerja di rumah sakit, bisa bantubantu bisa konsultasi soal ke - sehatan.

 

Sejak sakit memang banyak pengetahuan saya terima tentang kesehatan, terutama pola makan dan gizi,”tan - dasnya. Sang ibu, Maimunah,(53) menyatakan sangat meng apresiasikan atas bantuan dari pihak rumah sakit, pemerintah, BPJS kesehatan dan pihak lainnya yang memiliki kepe dulian terhadap anak per ta man nya yang menjadi pasien perta - ma operasi cangkok ginjal di RSMH Palembang. Ia men gatakan memilih jalan dengan operasi cangkok ginjal sebagai upaya penyembuhan meru pa - kan keputusan keluarga.

 

Saat harus menjalani hemodialisis, kondisi Rizkiyana terus me le mah. Kewajiban hemodialisis selama dua kali seminggu juga berpengaruh pada biaya hidup keluarga. “Saat sehat, Rizkyana juga menjadi tulang punggung keluarga, membantu keuangan keluarga. Lalu, tiba-tiba divonis gagal ginjal kronis, ekonomi keluarga juga berpengaruh.

Humas RSMH..( dari media koran sindo sabtu, 4 Mei 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar