Rabu, 06 Februari 2019

Lansia Risiko Tinggi Kekurangan Gizi



Masalah kurang gizi tak hanya dapat terjadi pada anak-anak saja, namun justru orang lanjut usia lebih berisiko tinggi untuk mengalami kekurangan gizi.

dr Annie Rivaida, M, Gizi, SpGK dari Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin Palembang memberikan talkshow kesehatan di pro 2 RRI (Rasio Republik Indonesia) dengan topik "Mewaspadai gejala kurang gizi pada lansia dan cara mengatasinya.

Ia menerangkan, Lansia merupakan kelompok usia yang mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh, dan dapat mempengaruhi nafsu makan pada lansia, yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan makan dan kekurangan gizi, yang dapat bersampak pada masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan fungsi organ dan lainnya.

pada lansia kadang susah makan, dikarenakan nafsu makan lansia cenderung menurun karena indera perasa dan penciumannya sudah tidak seperti dulu untuk menghirup aroma dan merasakan makanan.

Selain itu, lansia juga lebih cenderung mengisolasi diri serta gangguan emosional karena hidup sendirian. Faktor risiko ini saling bekerja sama untuk menurunkan nafsu makan orang tua, akibatnya mereka makan lebih sedikit dan lebih jarang.

Kondisi ini dapat menurunkan berat badan lansia juga dapat berbahaya, sehingga memicu hilangnya massa otot, menurunkan fungsi dan sistem pencernaan dan imun tubuh tubuh.

Tanda-tanda kurang gizi pada lansia bisa sulit dikenali, apa lagi pada lansia yg tidak memiliki resiko kesehatan sebelumnya. Namun mengetahui gejala dari awal dapat membantu mencegah komplikasi yang akan terjadi di kemudian hari.

Untuk mengetahui risiko kurang gizi maka  yang harus dilakukan adalah mengamati kebiasaan makan orang yang memasuki lanjut usia. Luangkan waktu bersama orangtua Anda selama makan di rumah, tidak hanya pada acara-acara khusus. Sebaiknya berikan porsi makan lansia yang lebih kecil agar mereka bisa makan kapan saja saat merasa lapar. Makanan yang diberikan sebaiknya juga harus yang lunak.


Selain membantunya mencukupi kebutuhan gizi dari makanan, ajak lansia untuk tetap aktif bergerak, sehingga dapat menguatkan otot  untuk mencegah hilangnya massa otot dan penurunan fungsi otot. Aktif bergerak secara rutin juga dapat memperkuat tulang dan memperbaiki nafsu makan lansia. tutupnya

Salam
IP3H (Leni/PKRS)

ANJANGSANA WUJUD KEPEDULIAN DWP RSMH DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN



Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan khususnya terhadap Taman Pengasuhan Anak, Koperasi dan Kantin , maka Dharma Wanita Persatuan RSMH Palembang melakukan kunjungan anjangsana ke Dharma Wanita Kemenkes pada Selasa (22/01). Kunjungan anjangsana ini dipimpin langsung oleh ketua DWP RSMH Ibu dr.Fatinah Suraya Syahril yang didampingi oleh Ibu dr.Elfina Welly, 


Ibu dr.Afrimelda Marta, Ibu dr.Irmitaty Azhari, Ibu Risnita Susilo, Ibu Darliza dan Pak Subhan. Kunjungan DWP RSMH diterima langsung Ketua DW Kemenkes ibu Lies Untung beserta para pengurus lainnya. Ketua DWP RSMH dr.Fatinah Suraya mengatakan bahwa saat ini untuk layanan kantin, koperasi maupun TPA sudah ada, seperti TPA yang bertujuan sebagai tempat penitipan maupun pengasuhan anak namun juga sebagai tempat untuk proses pembelajaran sesuai dengan batasan usia si anak, TPA ini juga menerima untuk penitipan anak tidak hanya bagi anak pegawai RSMH namun juga dari luar. Dr.Fatinah juga menyampaikan paparan terkait sejarah, perkembangan serta mekanisme pengelolaan kantin , koperasi dan tempat penitipan anak di RSMH yang dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan.

Selasa, 05 Februari 2019

RSMH PEDULI WORLD CANCER DAY!




Kegiatan rutin RSMH Menyapa Pelanggan kali ini bertepatan dengan peringatan hari kanker sedunia, bertempat di taman edukasi publik pada Rabu (6/02/2019) dibuka oleh Direktur Medik dan Keperawatan Dr.dr.H.M.Alsen Arlan,Sp.B-KBD,MARS  dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi akan pentingnya deteksi dini tentang penyakit kanker untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit mematikan ini. Setiap tanggal 4 Februari diperingati  sebagai world cancer day, atau hari kanker sedunia, dr.Alsen menyerukan Ayoo dukung hari kanker se-dunia dengan ikut berpartisipasi melawan kanker!beri dukungan! , saat ini di RSMH  telah tersedia layanan deteksi dini Kanker yaitu di Medical Check Up Graha Eksekutif yang terdiri dari SDM yang berpengalaman dan kompeten dibidangnya, tegas dr.Alsen.
Selain dr.Alsen , kegiatan RSMH Menyapa Pelanggan pun menghadirkan 7 orang narasumber terdiri  dari masing-masing departemen antara lain Departemen Penyakit Dalam, Anak,Bedah ,Obgyn, Radiologi, Patologi Anatomi serta dokter Gizi Klinik.
RSMH Menyapa Pelanggan merupakan kegiatan  rutin diadakan oleh Instalasi Pelayanan Pelanggan,PKRS dan Humas. Dalam kegiatan ini pasien dan pengunjung dapat berkomunikasi langsung dengan Narasumber baik itu dari Jajaran Manajemen maupun stakeholder lainnya. Acara berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan karena di iringi live music, animo pengunjung cukup antusias untuk menyaksikan acara ini. Tema yang diambil untuk setiap kegiatan pun bervariasi sesuai dengan “trending topic” saat itu atau menyesuaikan dengan peringatan hari besar kesehatan.




Minggu, 03 Februari 2019

PENCEGAHAN PRIMER PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA




Acara talkshow kesehatan "Jendela" dengan narasumber Dr. Mulawan, Sp.B (K) Onk. Diselenggarakan pada tanggal 02 Februari 2019, merupakan kerjasama RSUP Dr. Mohammad Hoesin dengan stasiun televisi Sriwijaya TV Palembang.
Dalam kesempatan ini narasumber mengangkat topik "Pencegahan Primer pada Penyakit Kanker Payudara".

Penyakit kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyakit keganasan yang paling sering di diagnosis. Data WHO pada tahun 2018 menyatakan bahwa di dunia kanker payudara merupakan penyakit keganasan kedua paling banyak dengan 2.088.849 kasus baru dan menempati peringkat ke-5 penyebab kematian akibat suatu penyakit keganasan. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama penyakit keganasan.

Pada kondisi seperti ini perlu diupayakan suatu program pencegahan penyakitkan kerpayudara. Saat ini yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah upaya pencegahan sekunder kanker payudara, yaitu melakukan deteksi dini pada wanita-wanita yang belum mengalami gejala dan tanda-tanda kanker payudara. Pencegahan sekunder ini antara lain adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri), SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) dan pemeriksaan radiologi seperti mammografi dan USG Payudara.

Dalam acara ini Dr. Mulawan juga menyampaikan bahwa,  selain upaya tersebut diatas, ada yang dinamakan dengan pencegahan primer kanker payudara. Upaya ini adalah menghindari atau melakukan intervensi terhadap faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan angka kejadian kanker payudara. Faktor resiko pada kanker payudara ada yang tidak dapat dimodifikasi atau dilakukan intervensi, seperti jenis kelamin (indikasi pada wanita tinggi), usia (insidensi tertinggi pada decade 5-6) dan riwayat penderita kanker payudara didalam keluarga (ibu, anak, saudara perempuan, dan lain-lain).

Namun ada faktor resiko kanker payudara yang bisa dimodifikasi sehingga dapat membantu menurunkan resiko terjadinya penyakit kanker payudara. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan modifikasi gaya hidup ; diet, berat badan, latihan fisik dan konsumsi alcohol adalah beberapa komponen faktor resiko yang dapat dimodifikasi.
1.  Penggunaan Terapi Hormon Pengganti
    Penelitian menyatakan bahwa penggunaan terapi hormone pengganti pada wanita post menopause baik yang mengandung estrogen dengan atau tanpa progestin ternyata mengakibatkan peningkatan insiden kanker payudara.
     
2.  Konsumsi Alkohol
   Dinyatakan bahwa akan terja di peningkatan 10% resiko kanker payudara pada setiap 10 gram alcohol yang dikonsumsi tiap harinya sehingga hal seperti ini sebaiknya dihindari.

3.  Latihan Fisik
    Laihan fisik dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara, suatu penelitian prospektif menyatakan bila seorang wanita paling tidak melakukan aktifitas berjalan≥ 10 jam dalam seminggu dapat menurunkan resiko kanker payudara 50%.

4.  Diet
   Sampai saat ini belum ada penelitian yang memadai mengenai bahan makanan yang dapat menurunkan resiko kanker payudara. Diet Low-Fat (20% dari total kalori, menambah konsum sibuah dan sayur) dikatakan dapat menurunkan resiko kanker payudara, juga vitamin D dikatakan dapat menurunkan resiko.

5.  Berat Badan / IMT
    Dikatakan wanita yang mengalami penambahan berat badan lebih dari 25 kg sejak usia 18 tahun mempunyai resiko lebih tinggi mengalami kanker payudara dibandingkan wanita-wanita yang dapat mempertahankan berat badannya.

6.  Pemberian ASI
   Pemberian ASI memiliki efek protektif terhadap kanker payudara, bahwa resiko relative terjadinya kanker payudara berkurang 4,3% setiap 12 bulan pemberian ASI.

Salam, IP3Humas(tika)

Kamis, 31 Januari 2019

GERMAS WUJUDKAN RSMH SEHAT



Germas merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Maka dari itu Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang memberikan instruksi untuk mengikuti kegiatan Germas di lingkungan RSMH  setiap hari Jumat pukul 06.30 – 07.30 wib di halaman parkir gedung utama RSMH Palembang yang diikuti oleh seluruh karyawan dan karyawati yakni olahraga bersama berupa Senam pagi, jalan santai / jogging, tenis meja dan bola volley.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur  dan  memeriksakan kesehatan secara rutin. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Melalui kegiatan  GERMAS ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan  dan mengurangi angka kesakitan akibat penyakit.
 



SHARING KNOWLEDGE DALAM MENJAMIN PELAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS DI ERA JKN



Bagaimana peran RS Vertikal sebagai role model melalui komitmen dan konsisten pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam era JKN, demikian paparan yang disampaikan oleh  Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang  dr.Mohammad Syahril,SP.P,MPH dihadapan para undangan acara focus grup discussion yang dihadiri oleh  ketua dan anggota dewan pengawas BPJS Kesehatan, Sekretaris dan organ Dewas, Kabag PPP Sekretariat Dewas serta staf sekretariat dewas pada kamis (31/01) di ballroom lantai 3 gedung Brataranuh  BPJS Kesehatan Kantor Pusat. Acara dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Bapak Chairul Radjab Nasution  dibagi dalam empat topik, pembicara pertama yaitu Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH. pembicara kedua dari Direktur Utama RSUD Koja Jakarta Utara, diikuti oleh pembicara ketiga Direktur Regional V Hermina Grup dan Direktur Utama RS Kramat Jati Jakarta.
Dalam paparannya dr.Syahril  mengatakan sejalan dengan amanat undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang sistem jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menerapkan Universal Health Coverage  bagi seluruh masyarakat Indonesia , maka kesiapan fasilitas penyelenggara layanan kesehatan mulai dari primer  sampai dengan layanan tersier baik pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan. Rumah sakit merupakan provider kesehatan tingkat sekunder dan tersier yang memiliki peran besar dalam implementasi udang-undnag tersebut.Untuk itu rumah sakit harus memiliki kesiapan yang meliputi sarana prasarana, SDM dan sistem pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan kesehatan oelh karena itu pentingnya good corporate governance dalam menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sementara itu, dalam implementasinya program JKN menimbulkan berbagai permasalahan akibat semakin besarnya jumlah defisit keuangan yang dialami BPJS Kesehatan dari tahun ke tahun bahkan sempat menjadi headline di beberapa media cetak dan elektronik  baik local maupun nasional. Menyikapi hal tersebut bagaimana pelayanan kesehatan harus tetap berjalan , masyarakat dapat dilayani dengan baik, mempertahankan RS vertikal sebagai role model pelayanan melalui komitmen dan konsistensi dalam penerapan budaya mutu rumah sakit sesuai dengan standar akreditasi nasional maupun internasional. Dewasa ini tantangan rumah sakit vertikal sebagai rs rujukan nasional dalam mengelola pelayanan kesehatan yang membutuhkan biaya besar apalagi dengan diterapkannya sistem rujukan berjenjang, disamping itu pengembangan RS  harus  berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya. Untuk dapat mempertahankan peran sentralnya ditengah berbagai tantangan yang harus dihadapi di era distruktif , pemimpin rs vertical bersama jajaran manajemen perlu merespon dengan cepat terhadap perubahan dengan melakukan perubahan rencana strategis yang menentukan tujuan dan arah kebijakan serta sasaran. Kesamaan pandang , kesepahaman dan kesepakatan yang dibangun antara stake holder RS akan mampu melahirkan komitmen bersama dalam pengembangan Good Hospital Governance yang visioner dan inovatif sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu dan efisien dapat terwujud.


Selasa, 29 Januari 2019

Jadikan Sholat Sebagai Prioritas Hidupmu....


"Hai orang orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan, menyentuh perempuan dan lainnya, lalu kamu tidak menemukan air maka bertayamumlah dengan tanah yg bersih dan sapulah muka dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkanmu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu supaya kamu bersyukur"(QS.Al Maidah 5:6)

Demikian yang disampaikan oleh Agnaz sugiar,M.Pd.I dan H. Aminuddin, SH,SKM,MKes pada penyuluhan Promosi Kesehatan RS di ruang rawat inap E, rabu (30/1) yang diikuti keluarga pasien RSMH .

Dijelaskan tayamun pengganti dari wudhu, jadi tidak ada halangan bagi umat islam melakukan sholat walaupun tidak bisa berwudhu dengan air tapi bisa menggunakan tanah, jadi islam tidak akan memberatkan umatnya untuk melakukan ibadah

Selanjutnya ia menjelaskan tata cara tayummum yaitu yang pertama dengan memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan, kemudian meniupnya. " Menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya dan dilanjutkan menyapu wajah dengan dua telapak tangan". Semua usapan, baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah, dilakukan sekali usapan saja.

Setelah menjelaskan adab bertayamum, dilanjutkan dengan putaran video tatacara sholat bagi penderita sakit dan tehnik bertayamum.

"Sakit banyak hikmahnya, karena sakit dapat mengangkat derajatnya, menggugurkan dosanya. Dengan sakit kita akan dekat dengan sang pencipta," ujarnya. 

Sebelum menutup penyuluhan ini, ia mengatakan   "Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar sehingga penat, Allah hanya meminta kita sabar dan sholat".

Salam
IP3Humas (Leni-PKRS)