Kamis, 09 Juli 2020

Penyakit Katarak Senilis Bisa Memicu Glaukoma


Penyakit Katarak Senilis Bisa Memicu Glaukoma
Artikel

Dr. Prima Maya Sari SpM(K)
Di antara berbagai jenis katarak yang ada, katarak senilis merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut. Jika penanganan dilakukan tepat waktu, katarak senilis terbilang jarang menyebabkan kondisi yang serius. Namun, keterlambatan penanganan karena berbagai hal, dapat memicu terjadinya komplikasi. Salah satu komplikasi penyakit katarak senilis yang cukup sering terjadi adalah glaukoma.
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata. Saat terjadi glaukoma, saraf mata, yaitu sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak, akan terganggu, sehingga saraf-saraf mata gagal menyampaikan apa yang dilihat ke otak. Secara perlahan, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara keseluruhan.


Bagaimana Penyakit Katarak Senilis Menyebabkan Glaukoma?
Sebelum membahas tentang kaitan antara katarak senilis dan glaukoma, perlu diketahui bahwa katarak senilis memiliki 4 tingkat kematangan katarak, yaitu:
Katarak imatur. Katarak jenis ini ditandai dengan lensa yang berubah warna menjadi opak (keputihan) pada beberapa titik saja.
Katarak matur. Pada tingkatan ini, seluruh warna lensa sudah berubah menjadi opak.

Katarak hipermatur. Tingkatan yang lebih lanjut daripada katarak matur yang menyebabkan perubahan pada selaput depan dari lensa. Selaput menjadi berkeriput dan mengecil karena keluarnya cairan dari dalam lensa.
Katarak morgagni. Tingkat ini merupakan fase terakhir dari katarak akibat penuaan.

Tidak semua jenis katarak dapat menyebabkan terjadinya glaukoma. Namun, pada katarak senilis tingkat matur, hipermatur, dan morgagni dapat memicu timbulnya glaukoma. Glaukoma sudut tertutup umumnya terjadi pada katarak tingkat matur, sedangkan pada katarak hipermatur dan katarak morgagni akan terjadi glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma sudut tertutup pada katarak matur terjadi karena lensa yang mengalami katarak memiliki ukuran yang lebih besar daripada lensa normal, sehingga mendesak ruangan di bilik mata bagian depan. Sementara itu, glaukoma sudut terbuka yang terjadi pada katarak hipermatur disebabkan oleh partikel lensa yang keluar dari pada sarung lensa dan menumpuk di saluran keluar cairan bola mata yang terletak di daerah bilik mata depan.

Apa yang Perlu Dilakukan?
Ketika sudah terjadi glaukoma akibat katarak, penanganan glaukoma harus dilakukan terlebih dahulu. Penanganan glaukoma dapat dilakukan dengan obat-obatan atau pun dengan laser. Metode yang dipilih dokter mata biasanya akan tergantung pada jenis glaukoma yang terjadi dan tingkat keparahannya.
Saat tekanan bola mata sudah dapat dikontrol, baru kemudian dapat dilakukan operasi pengangkatan lensa yang telah mengalami katarak tersebut. Konsultasi lebih jauh dengan dokter mata diperlukan, untuk menentukan langkah-langkah dan metode pengobatan yang terbaik.
Melakukan pemeriksaan mata secara teratur, setiap satu tahun sekali, dapat membantu untuk mendeteksi katarak sejak awal. Namun, penentuan saat yang tepat untuk tindakan operasi katarak akan sangat tergantung pada tingkat kematangan katarak saat datang melakukan pemeriksaan, gangguan tajam penglihatan yang dirasakan, dan penyakit mata atau penyakit lainnya yang menyertai.

HukormasRSMH



Tidak ada komentar:

Posting Komentar