TIME SAVING IS LIVE SAVING,
IGD RSMH PALEMBANG
Prinsip penanganan gawat darurat
adalah Time Saving Is Live Saving
yang artinya semua tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat
haruslah benar-benar efektif dan efisien. Hal ini mengingat bahwa pada kondisi tersebut pasien dapat
kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit bahkan hitungan detik saja!
IGD adalah salah satu bagian dari
rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
dan cedera. Pelayanan gawat darurat adalah salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan disebuah
rumah sakit.
IGD RSUP Dr.Mohammad Hoesin
Palembang adalah level IV, dimana pada level ini IGD harus bisa memberikan
pelayanan pada pasien dengan gangguan airways
(A), breathing (B), dan circulating (C) dan telah memiliki
ruangan observasi HCU / ruang resusitasi dan memiliki kamar operasi cito yang beroperasi selama 24 jam. Dengan
IGD level IV dokter subspesialis onsite 24 jam, 5 besar Departemen yaitu Spesialis Anak, Penyakit Dalam, Bedah
,Kebidanan dan kandungan dan Anestesi. Yang tidak kalah penting perannya adalah
: PERAWAT ...sebagai salah satu indikator dalam peningkatan mutu pelayanan di
rumah sakit. Semua perawat di IGD RSMH telah memiliki sertifikat Emergency Nursing dan pelatihan PPGD. Selain
itu untuk memantau jalannya pelayanan IGD 24 jam ditugaskan Supervisor IGD dan
Duty Manager dari jajaran managemen untuk memantau pelayanan RSMH secara
keseluruhan selama 24 jam.Penentuan prioritas pelayanan Triage (pemilahan)
gawat darurat dilakukan oleh dokter umum, dengan respon time selama 2 menit.
RSMH memiliki 969 tempat tidur, sebagai
satu-satunya rumah sakit yang telah terakreditasi internasional JCI di pulau Sumatera, juga sebagai rumah
sakit rujukan Nasional 5 provinsi yaitu Bengkulu, Lampung, Jambi, Bangka Belitung dan
Sumatera bagian Selatan. Adanya sistem rujukan berjenjang yang telah diatur
pemerintah seharusnya dapat membuat RSMH sebagai satu-satunya rumah sakit kelas
A di Sumatera Selatan hanya melayani rujukan tingkat tersier. Namun pada
kenyataannya sistem rujukan berjenjang masih belum berjalan dengan maksimal.
Banyaknya pasien dan tenaga kesehatan yang tidak memenuhi sistem rujukan
berjenjang menyebabkan penumpukan pasien di IGD dan di Instalasi Rawat Jalan (IRJ), hal ini menyebabkan banyak pasien yang
tertahan dan belum bisa masuk ruang rawat inap sehingga banyak pasien yang
menunggu ruang perawatan di IGD. Pihak manajemen RSMH telah berusaha mencari
solusi atas permasalahan klasik ini, duduk bersama dengan dinas terkait agar permasalahan
penumpukan pasien dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai langkah awal dilakukan monitor evaluasi berkala terhadap
pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga di RSMH Palembang.Ini berarti RSMH Palembang tidak main-main dalam menjamin
mutu dan keselamatan pasien dan keluarga selama berada di RSMH Palembang.@yeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar