Rabu, 23 Januari 2019

BERITA MEDIA CETAK 25 JANUARI 2019


PELAYANAN PRIMA (Service Excellent)


PELAYANAN PRIMA (Service Excellent)

Membangun budaya pelayanan dalam suatu organisasi adalah pekerjaan besar. Pekerjaan ini melibatkan setiap orang dalam organisasi dimana diharapkan mereka bukan sekedar bekerja,akan tetapi juga mau melibatkan perasaan,pikiran serta mengembangan prilaku. Tanpa hal tersebut sulit dikembangkan adanya budaya pelayanan prima (service excellent).

Peningkatan terus menerus (continuous improvement) harus selalu diasah agar pelayanan terhadap pelanggan pun meningkat dari waktu ke waktu. Peran anggota/karyawan dalam  suatu organisasi menentukan kelangsungan organisasi itu sendiri. Apabila mutu pelayanan meningkat, dampak pada organisasi secara menyeluruh akan dapat dirasakan pula oleh para anggotanya.

Pelayanan prima (service excellent) pada dasarnya adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memenuhi keinginan atau hasrat menusia seperti tersebut di atas, baik berhubungan dengan sisi customer maupun sebagai pemberi layanan. Maka layanan prima bukan hanya memberikan kepuasan kepada customer saja melainkan juga usaha mengenakan dan memberikan layanan.

Customer yang dimaksud ada dua bagian, customer external dan customer internal. Etika pelayanan merupakan prilaku dalam memberikan pelayanan yang etis sesuai janji dan komiment. Perilaku pelayanan yang baik dipengaruhi oleh kejujuran, emosi baik kepercayaan diri, tanggung jawab, kepatuhan pada kode etik pelayanan dan integritas diri untuk pelayanan berkualitas, akan menghasilkan kualitas etika pelayanan yang sempurna.

Mengembangkan lingkungan kerja yang berorientasi kepada pelayanan yang etis, untuk pelanggan eksternal dan internal, merukan keunggulan yang akan membuat perusahaan selalu sukses di frontline.

Pelayanan prima (service excellent) senantiasa memenuhi kebutuhan customer, menghadirkan pelayanan yang berkualitas dengan kenyamanan yang optimal, mengutamakan keramahan, sopan santun,selalu menerapkan 3 S (senyum,sopan,salam), helpful dan memiliki product knowledge pengerjaan tepat waktu, tingkat kesalahan yang hampir tiada, kecepatan pelayanan, tenaga terampil, pengiriman yang rapi dan terjaga, penangganan complain yang baik, perhatian yang serius terhadap customer,serta mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi yang baik.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Selasa, 22 Januari 2019

MAU HIDUP SEHAT DENGAN GIZI SEIMBANG?


Pembangunan kesehatan menjadi investasi utama dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia,karenanya pemenuhan gizi menjadi salah satu upaya penting untuk menciptakan generasi yang sehat di masa depan. Saat ini masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan zat gizi masih menjadi tantangan bagi profesi gizi dan pemerintah selain masalah stunting pada balita.Oleh karena itulah,pencanangan upaya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus menjadi perhatian kita bersama dan merupakan prioritas bagi tumbuh kembang, kecerdasan dan produktifitas generasi bangsa selanjutnya.

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-59 yang diperingati setiap tanggal 25 januari mengangkat tema “ Sehat dan produktif Bersama Civitas RSMH Palembang Melalui Keluarga Sadar Gizi dengan Pola Hidup Sehat dan Seimbang “,Instalasi Pelayanan Pelanggan,PKRS dan Humas bekerjasama dengan Instalasi Gizi mengadakan acara edukasi gizi, senam dan makan 200 porsi sayur dan buah bersama dengan pengunjung di Taman Edukasi RSMH depan CFC, Jum'at( 25/1).

Acara tersebut dibuka oleh Direktur Utama RSMH Dr. Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dengan melakukan pemotongan tumpeng dan dihadiri juga oleh Direktur SDM, Umum dan Pendidikan Dr. Masayu Rita Dewi, Sp.A, MARS.

Pada kegiatan edukasi, menghadirkan dr. Yulius Anzar, Sp. A (K) yang membahas gizi dan tumbuh kembang anak. Dr. Yulius mengatakan bahwa saat ini sedang digalakkan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai upaya mencegah tingginya angka stunting di masa yang akan datang. Selanjutnya Dr. Ane Rivaida, M.Gizi, Sp.GK membahas metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan memberikan tips pola makan sehat diantaranya  membiasakan sarapan, minum air putih yang cukup, cuci tangan dan beraktivitas fisik.

Sedangkan Ibu Maya Ijah,SST,MPH.RD menjelaskan mengenai gizi seimbang yakni mengkonsumsi beraneka ragam makanan, membiasakan perilaku hidup bersih, memantau berat badan,dan sering makan sayur dan buah.

Dalam acara peringatan Hari Gizi Nasional ini juga dilakukan senam sehat dan makan 200 porsi sayur dan buah bersama. Diharapkan dengan kegiatan tersebut, masyarakat semakin sadar untuk mengkonsumsi beraneka ragam makanan, sering makan sayur dan buah, membiasakan perilaku hidup bersih dan beraktivitas fisik agar memiliki pola hidup sehat dengan gizi seimbang

Salam

Noya dan Leni -IP3Humas

Jumat, 18 Januari 2019

SUKSES DILAKUKAN DI RSMH , TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL (LEADLESS PACEMAKER)



SUKSES DILAKUKAN DI RSMH  , TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL (LEADLESS PACEMAKER)

Pada jumat (18/01) merupakan hari yang bersejarah bagi RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang, dimana pada hari ini telah dilakukan tindakan pemasangan alat pacu jantung tanpa kabel (leadless pacemaker) di ruang cathlab BHC RSMH Palembang.
Tindakan ini merupakan yang ketiga di lakukan di Indonesia dan RSMH merupakan RS pemerintah kedua yang telah melakukan , dimana RSMH  merupakan RS Rujukan Nasional  5 provinsi yang mempunyai lima layanan unggulan diantaranya Cerebrokardiovaskuler.Dengan kemajuan tekhnologi saat ini memungkinkan berbagai penemuan-penemuan baru dibidang kesehatan, salah satunya adalah alat pacu jantung permanen tanpa kabel atau leadless pacemaker.”demikian dikatakan dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH membuka  konferensi pers dihadapan puluhan wartawan media cetak dan elektronik seusai tindakan di ruang Direksi yang dihadiri oleh Direktur Umum,SDM dan Pendidikan , dr.Diki Hanafi dari RS Jantung dan Pembuluh darah harapan Kita Jakarta dan Tim Dokter jantung dan Pembuluh darah RSMH serta unit yang terkait.
Lalu, apa istimewanya alat pacu jantung tanpa kabel ini?dr.Alexander Edo Tondas ,Sp.JP sebagai ketu Ti Dokter menjelaskan alat pacu jantung tanpa kabel ini memiliki sedikit resiko terjadinya komplikasi bahkan tidak menyebabkan infeksi pada pasien dibandingkan dengan alat pacu jantung permanen dengan kabel, sehingga lebih nyaman untuk digunakan pasien. Pasien yang dipasang alat pacu jantung ini terindikasi dengan irama jantung yang tak beraturan yaitu menjadi lebih lambat atau cepat hal inilah yang mengakibatkan seseorang mengalami kelelahan, mudah pingsan atau berkunang-kunang bahkan kerusakan organ tubuh lain. Leadless Pacemaker memiliki ukuran 25,9 mm dan berat 2 gram, berbentuk seperti peluru berfungsi sebagai generator dan penghantar listrik ke otot jantung.  Dengan ukuran mini ini ,memudahkan dalam pemasangan karena tidak memerlukan pembedahan yang menghasilkan adanya luka namun alat ini dipasang melalui pembuluh darah vena pada pangkal paha pasien dan tidak membutuhkan waktu yang  lama. Proses pemasangan melalui sejenis kateter yang berisi alat pacu jantung micra dimasukkan lewat pembuluh darah di paha ,kemudian menuju jantung.  Setelah sampai didinding jantung ,kateter membuka dan mengeluarkan micra , micra memiliki empat jangkar yang akan mengait ke dinding jantung . Lokasi tempat pacemaker juga harus tepat, yaitu yang memiliki tenaga pemacuan terkecil yang masih menghasilkan listrik ke jantung.Ketahanan batere tergantung dari ambang pacu, bila kurang dari 1 volt maka batere dapat bertahan hingga 12 tahun demikian sebaliknya. Setelah micra terpasang ,tim dokter akan memantau irama jantung pasien, jika tak sesuai maka bisa diubah programnya dari luar tubuh pasien dengan  programmer yang ditempelkan di dada alat ini akan mendeteksi alat pacu jantung yang  berada di dalam tubuh pasien. Dr.Edo berharap tindakan yang baru saja dilakukan bisa menjadi role model bagi RS RS lain sehingga pasien tidak harus dirujuk jauh-jauh ke luar kota bahkan luar negeri.
RSUP dr,Mohammad Hoesin Palembang  baru saja merayakan pertambahan usia ke-62 tahun, tentu prestasi yang membanggakan  ini merupakan salah satu kado terindah memasuki awal tahun 2019.
(ip3h-yeri)

Rabu, 16 Januari 2019

BRITA MEDIA CETAK SUMATERA EKSPRES






APEL PAGI, SARANA MEMPERERAT TALI SILAHTURAHMI


APEL PAGI, SARANA MEMPERERAT TALI SILAHTURAHMI

Apel pagi merupakan sarana untuk mengadakan komunikasi dan bertatap muka antar karyawan, maka dari itu RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang mengadakan apel pagi setiap bulan di tanggal 17. Bertindak sebagai inspektur apel Direktur Utama RSMH Palembang dr.Mohammad Syahril, Sp.P,MPH diikuti Jajaran Direksi, Pejabat Struktural dan Non Struktural serta karyawan RSMH pada kamis (17/01/2019). Apel pagi ini dr.Syahril kembali mengingatkan akan pentingnya menjaga mutu dan keselamatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, apresiasi diberikan kepada semua yang telah terlibat didalamnya mulai dari cleaning service hingga ke tingkat pimpinan. Apalagi saat ini RSMH mengalami banyak kemajuan dari berbagai bidang dengan inovasi-inovasi baru yang siap untuk dikembangkan. Memasuki awal tahun, rapat kerja akan dilaksanakan untuk  mengkaji dan mengevaluasi program sebelumnya dan menyusun RSB untuk lima tahun kedepan dr.Syahril berharap kepada semua stake holder untuk aktif dalam memberikan masukan, untuk pengembangan RSMH selanjutnya. Hal yang tak kalah penting adalah mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan, SPO dan parameter yang berlaku, dan pengimplementasian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mengingat dalam waktu dekat akan dilakukan penilaian Akreditasi KARS, SNARS dan JCI,  karena ini adalah dasar dalam mengawal mutu dan keselamatan” tutup dr.Syahril mengakhiri amanatnya.

(IP3H-Yeri)

KETIGA DI INDONESIA, RSMH PALEMBANG AKAN LAKUKAN TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL


 RSMH PALEMBANG AKAN LAKUKAN TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL


RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang akan menjadi RS ketiga di Indonesia  yang melakukan tindakan pemasangan alat pacu jantung permanen tanpa kabel (leadless pacemaker). Melalui tangan dingin sosok muda dr.Alexander Edo Tondas,Sp,JP tindakan ini rencananya akan dilakukan pada Jumat (18/01/2019) di ruang Cathlab BHC RSMH Palembang. Saat ini pasien diketahui telah di rawat di salah satu ruang perawatan RSMH dan menjalani sejumlah  persiapan , tidak ada persiapan khusus kata dr. Edo pasien hanya disarankan untuk  mengkonsumsi antibiotik  selain persiapan fisik. Alat pacu jantung jenis terbaru ini akan memberikan kemudahan serta kenyamanan  bagi pasien karena tidak lagi menggunakan kabel dalam pembuluh darahnya. Leadless Pacemaker memiliki ukuran 25,9 mm dan berat 2 gram, berbentuk seperti peluru berfungsi sebagai generator dan penghantar listrik ke otot jantung.  Dengan ukuran mini ini , memudahkan dalam pemasangan karena tidak memerlukan  pembedahan yang menghasilkan adanya luka namun alat ini dipasang melalui pembuluh darah vena pada pangkal paha pasien dan tidak membutuhkan waktu yang  lama. “Bila melihat tindakan yang pernah dilakukan sebelumnya di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita  Jakarta hanya membutuhkan waktu 16 menit lamanya, untuk mencari lokasi yang tepat menempatkan pacemaker micra ini yaitu dinding jantung yang memiliki tenaga pemacuan terkecil yang masih menghasilkan listrik ke jantung, ambang pacu yang diharapkan adalah dibawah 1 volt , karena kalau kurang dari 1 volt ketahanan batere hingga 12 tahun namun sebaliknya apabila terlalu tinggi ketahanan batere akan menurun atau tidak mencapai 12 tahun. Bila 12 tahun pemakaian sudah lewat , pasien bisa dipasangi micra lagi sampai tiga tahun. Setelahalat  terpasang,  pacemaker secara perlahan-lahan akan menyeimbangkan detak jantung melalui hantaran listrik ” kata dr.edo menjelaskan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi banyak penemuan baru yang dihasilkan sehingga memudahkan pasien dalam menjalani perawatan dan pengobatan di RS. Tindakan ini sendiri yang ketiga kalinya dilakukan di Indonesia setelah sebelum RSMH, RSJDPD Harapan Kita Jakarta dan RS Siloam Karawaci telah lebih dulu melakukan. Tidak lupa dr.Edo berterimakasih kepada Jajaran Managemen dan semua pihak yang terlibat dalam  memberikan dukungan sehingga tindakan ini nantinya dapat terlaksana dengan baik, dan masyarakat Sumatera Bagian Selatan nantinya tidak perlu lagi di rujuk ke Jakarta , RSMH sebagai RS Rujukan Nasional dapat semakin meningkatkan mutu dalam memberikan layanan kesehatan  kepada masyarakat.(yeri)